Friday, June 3, 2016

Paduan Perencanaan Jembatan

Judul                                     : Paduan Perencanaan Jembatan

 

                Pada pembahasan sebelumnya tema yang di angkat adalah “Jembatan di Tengah Kota Malang Melengkung “. Untuk itu tema yang selanjutnya adalah membahas bagaimana upaya untuk membangun jembatan yang baik.

Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi diatas sungai yang digunakan sebagai prasarana lalulintas darat. Kriteria Sistem

Lingkup jembatan dalam proyek ini adalah jembatan yang melengkapi sisitem lalulintas ekonomi dan transportasi masyarakat desa, yaitu :

1.       Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan desa dengan desa lain atau kota sebagai  prasarana perhubungan ekonomi dan komunikasi desa

2.       Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat pemerintahan desa atau pusat kegiatan ekonomi/pasar desa.

3.       Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat kegiatan  produksi, seperti : pertanian, perkebunan, dll.

Teknologi dan Jenis Konstruksi

Perencanaan teknis dilaksanakan oleh Konsultan Pendamping, dibantu Kepala Pelaksana (mandor) dan alternative desain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan dan pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri dengan bahan  bangunan diutamakan dari bahan yang ada/mudah diperoleh di daerah tersebut.

Jenis Konstruksi

Kriteria jenis konstruksi yang disarankan dalam proyek ini adalah :

a.       Jembatan untuk lalulintas orang dan kendaraan roda dua dengan konstruksi dari bambu atau kayu.

b.      Jembatan untuk lalulintas kendaraan beroda empat dengan beban ringan 3,5 ton, yaitu  jembatan kayu dan jembatan kayu dengan gelagar besi.

ALTERNATIF PILIHAN KONSTRUKSI JEMBATAN

1.       Jenis Konstruksi

2.       Fungsi Pemakaian

3.       Ukuran Konstruksi

Perhitungan Kebutuhan Hari Orang Kerja (HOK) : Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menitikberatkan pada masyarakat miskin, dan perlu kesepatakan penggunaan tenaga kerja dan kebutuhan HOK untuk menyelesaikannya. Kebutuhan tenaga terampil minimal 2 orang tukang kayu.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya :  RAB (Rencana Anggaran Biaya) dibuat berdasar hasil perhitungan volume pekerjaan dan kebutuhan Hari Orang Kerja serta hasil suvei harga bahan. Rencana anggaran biaya ini harus disetujui oleh Ketua Umum LKMD, Konsultan Pendamping, dan Pimpro yang harus bisa dimengerti oleh pelaksana lapangan (mandor)

II.

 

JEMBATAN BAMBU

1. Perencanaan Teknis :

a.       Survei Lokasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalan survey lokasi :

-          kondisi situasi penampang sungai yang dilewati jalan atau rencana jalan.

-          Rencana posisi jembatan

-          Pengukuran lebar sungai untuk mengetahui rencana bentang jembatan

-          Data tinggi air maksimum / tinggi air banjir yang pernah terjadi yang didapat dari penduduk setempat dan di control dengan data yang ada di Dinas Pengairan setempat.

-          Survei harga material yang tersedia dan material yang harus dibeli dari luar desa.

b.      Kriteria Desain

-          Alternatif pemilihan desain konstruksi, setelah diperoleh bentang yang dibutuhkan

-          Jembatan bambo tipe Dua Perletakan, untuk batang maksimum 5,0 meter

-          Jembatan bambo tipe Sokongan, untuk bentang maksimum 10,0 meter Tinggi jagaan (clearance) minimum 1,0 meter dari tinggi muka air banjir. Pengikat struktur  bamboo digunakan tali ijuk dengan diameter minimum 8 mm

2. Teknis Pelaksanaan

a. Pembersihan Lokasi

Pembersihan dilakukan dengan cangkul, sabit, dsb pada lokasi yang akan digunakan untuk  jembatan dan telah ditentukan sebelumnya agar bersih dari pohon-pohonan, akar-akaran, dan tonggak-tonggak. Amankan lahan yang akan digunakan dengan pagar agar tidak terganggu oleh orang dan  binatang.

b. Persiapan Material

- Bambu yang digunakan untuk konstruksi jembatan harus cukup tua dengan kualitas baik, lurus dan panjang, diantaranya jenis bambu gombong, bambu tali, dan bambu betung,. Bambu ini memiliki kekuatan, keuletan, dan keawetan yang baik, atau jenis lain dengan persyaratan antara lain

- Bambu harus berumur tua, berwarna kuning jernih, hitam atau hijau tua, berbintik putih  pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan mengkilat, buku-bukunya tidak boleh pecah.

- Pelupuh dan barang anyaman bambu seperti dan lain-lain harus terbuat dari bambu yang terndam dengan baik, tahan lama dan terbuat dari jenis bambu dengan garis tengah minimum 4 cm dan harus terbuat dari kulit bambu.

-Bambu untuk tiang atau cerucuk stabilitas tanah, harus dari jenis yang tahan lama dengan garis tengah minimum 8 cm.

 

c. Pemasangan Konstruksi Jembatan.

1) Pemasangan Kepala Jembatan

Pemasangan kepala jembatan ditandai dengan patok yang dipasang dengan tinggi yang menggambarkan tinggi jembatan yang akan dibangun. Ratakan tanah disekitar perletakan untuk kepala jembatan. Letakkan dua batang bambu ke arah melintang dengan panjang sesuai lebar jembatan dengan diameter bambu ± 10 -14 cm dan diperkuat dengan 3 buah pasak bambu pada setiap  batang bambu tersebut. Pancangkan dikedua sisi bamboo perletakan masing-masing 5 batang dengan panjang ± 1,50 meter dan jarak bersih antara batang 30 cm. Pemancangan dengan palu tangan, berat 8-10 kg, bila tanah asli cukup keras, pemancangan dihentikan saat bambu susah masuk.

2) Pemasangan Gelagar Memanjang

Bambu dipasang arah memanjang dengan bantuan perancah selebar 1,5 meter. Pengikatan dilakukan dengan menggunakan tali ijuk atau kawat dengan jarak antar ikatan 2 meter. Perkuatan tambahan untuk ikatan gelagar memanjang dengan mengikat dengan besi beton diameter maksimal 6 mm.

3) Membuat Tiang Sokongan

Tiang sokongan terdiri dari dua batang bambu yang diikat satu sama lain dengan ijuk atau kawat. Pancangkan tiang sokongan pada kedua tebing sungai dengan kedalaman 2,5 meter. Hubungkan bagian atas kedua sokongan pada masing-masing sisi tebing dengan tali ijuk/kawat. Pasang batang mendatar (panjang 3 meter / sesuaikan dengan lebar jembatan + 30 cm) pada  puncak sokongan dengan tali ijuk/kawat.

4) Pemasangan Batang Tegak

Batang tegak terdiri dari dua batang bambu yang terpisah. Kedua batang tegak dilubangi ± 8 cm pada bagian sebelah atas batang mendatar, kedalam lubang tersebut dimasukkan pasak batang bambu ukuran 8 cm, antara batang tegak diperkuat dengan ikatan silang dari ijuk/kawat. Batang tegak diperkuat dengan ikatan silang dari ijuk. Catatan : Satu lubang untuk pasak dibuat tepat di bawah buku bambu. -

Hubungan seperti diatas dilakukan juga pada batang yang dipasang di bawah lantai jembatan dengan lubang pasak diletakkan di atas buku bambu.

5) Pemasangan Lantai

Pasang anyaman bambu dilantai jembatan dengan cara mengikatnya pada besi pengikat gelagar memanjang.

6) Pemasangan Tiang Sandaran

Pasang tiang sandaran setinggi satu meter dari lantai jembatan dengan cara mengikatkan pada  batang tegak dengan menggunakan tali ijuk, dengan jarak tiang 1 meter. Hubungkan bambu dari tiang pada bagian atas dan diikat satu sama lain.