Monday, April 21, 2014

IBD : Manusia dan pandangan hidup



Manusia dan pandangan hidup

Banyak hal di dalam kehidupan yang menjadikan kita dewasa dalam menghadapi suatu masalah.Baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga. Dalam menghadapi persoalan itu di perlukan pandangan hidup.

Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan kita tentang sesuatu yang menjadi latar belakang ,pedoman, dan titik tolak dalam mengambil keputusan. Yang di dapat melalui waktu dan tempat kita selama hidup.

Pandangan hidup dilihat dari segi asalnya terbagi menjadi tiga yaitu :
1.    Berdasarkan agama : Pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Contoh : Membunuh itu dosa.
2.    Berdasarkan ideologi : Pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma. Di sesuaikan berdasarkan negara atau tempat tinggal setempat. Contoh : Ideologi Pancasila di Indonesia.
3.    Berdasarkan renungan : Pandangan hidup pribadi yang relatif kebenarannya.

Unsur-Unsur Pandangan hidup memiliki empat unsur yaitu cita-cita, kebajikan, kepercayaan/ keyakinan. Yang mendasari seseorang di dalam hidupnya.




Cita- cita

Cita-cita ialah harapan atau keinginan seseorang secara mendalam untuk masa sekarang atau masa depan. Jika cita-cita tersebut belum terkabul makan disebut sebagai angan-angan. Cita-cita akan berkembang semakin tinggi sesuai dengan waktu untuk pencapaiannya.

Cita – Cita yang sudah tercapai :
·         1. Masuk sekolah menengah dan atas sesuai keinginan

Cita – Cita yang belum terwujud :
·         1. Masuk surga
·         2. Menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga dan masyarakat
·         3. Mempunyai perusahaan dengan satu juta karyawan

Kemampuan seseorang dalam menggapai cita-citanya di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
·   Harus memiliki cita-cita
·   Kondisi dalam menggapai cita-cita tersebut
·   Keinginan/usaha dalam menggapai cita-cita

Dalam menggapai cita-cita ketiga hal diatas sangatlah di perlukan sebagai tahap awal. Terwujudnya hal tersebut dapat dilihat dari kualitas manusianya dimana keinginan dan kemauan seseorang sangat keras di dukung dengan usaha akan menambah kemungkinan cita-cita tersebut dapat terwujud. Kedua Kondisi ialah keadaan lingkungan yang mendukung/menghambat kondisi tersebut dapat terwujud. Dan yang ketiga ialah Tingginya cita-cita dimana dalam mencita-citakan sesuatu pun harus sesuai dengan batas kemampuan kita dapat diterima secara rasional sehingga adanya kesempatan dalam mewujudkannya.






 Kebajikan

Kebajikan ialah kebaikan yang dilakukan seseorang yang sesuai dengan kodrat dan nilai/norma yang ada di dalam masyarakat. Pada hakekatnya manusia diciptakan baik adanya sesuai dengan gambaran Tuhan yang baik. Manusia terdiri dari tubuh,jiwa, dan roh. Dan akan terpisah jika manusia itu sendiri meninggal. Manusia secara pribadi memiliki sikap egois dimana keinginan untuk mementingkan diri yang tinggi.

Manusia yang dewasa sudah dapat menentukan apa yang baik dan buruk bagi mereka. Suara hati ialah bisikan dalam hati manusia yang memiliki kemampuan untuk menimbang dan mendesak manusia untuk berbuat baik di dalam masyarakat. Masyarakat ialah kumpulan pribadi-pribadi yang memiliki keinginan dan suara hati. Jika kita tidak mengikuti suara hati tersebut berarti kita tidak mengikuti suara hati masyarakat.

Kebajikan akan terwujud jika selaras dengan suara hati. Namun adapula kebajikan semu dimana kebajikan ditutupi oleh tipu muslihat untuk mendapatkan keinginan untuk kebutuhan pribadi contoh : Korupsi.

Kebajikan dilakukan dapat terlihat dari tingkah laku seseorang. Karna tingkah laku di tentukan oleh pandangan hidup. Sehingga hal tersebut terjadi secara pribadi-per pribadi Faktor yang menentukan tingkah laku ada tiga yaitu :
·         Pembawaan (heriditas)          : Hal itu terbentuk sejak seseorang ada di dalam kandungan.L
·         Lingkungan ( enviroment)      : Faktor penentu tingkah laku yang di dapat dari keluarga,sekolah, teman , dan masyarakat.
·         Pengalaman (Experience)      : Kejadian yang dialami oleh seseorang semasa hidupnya. Dalam Kejadian baik/buruk yang mempengaruhi sifat dan sikap seseorang.

Contoh :
1.      Berlaku adil kepada semua kalangan
2.      Jujur dan amanah sebagai pemimpin
3.      Bersikap tegas terhadap hukum yang telah diterapkan




Usaha dan Perjuangan

Kerja keras yang dilakukan dalam menggapai cita-cita. Kerja keras itu meningkatkan martabat seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Keberhasilan seseorang di tentukan oleh kerja kerasnya dalam menggapain keinginannya. Hal itu sudah dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam hadistnya Al’Quran dalam surat AR’radu ayat 11 “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah hidup suatu kaum, kecuali jika merekamengubah kehidupan mereka sendiri”.

Karna manusia memiliki cinta kasih sehinggap ketidaksamaan dalam kehidupan dapat diatasi dengan sikap tolong-menolong dalam menghadapi masalah yang terjadi di masyarakat.
Usaha dan perjuangan terhadap cita – cita yang sudah tercapai :
·         Belajar dengan sepenuh jiwa dan raga tidak lupa pula untuk selalu berdoa
·         Ikut bimbingan belajar
Usaha dan perjuangan terhadap cita – cita yang belum terwujud
·         Menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan dan tanggung jawab
·         Menikah dengan seorang yang mempunyai akhlak mulia
·         Belajar menjadi wirausaha, mencari peluang dan kesempatan terhadap lingkungan sekitar serta memperbanyak rekan atau teman




Keyakinan/ Kepercayaan

Kepercayaan merupakan pandangan hidup yang berasal dari akal budi dan kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat mengenai kepercayaan

·         Aliran Naturalisme : Kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan. Tetapi bagi  yang tidak percaya kekuasaan tertinggi itu iyalah Natur. Manusia sendiri tidak mampu menguasai alam. Menurut aliran ini ajaran agama di bagi menjadi dua yaitu :
·         Agama dogmatis : Ajaran Tuhan yang disampaikan melalui nabi-nabi yang bersifat mutlak (absolute).
·         Agama ajaran pemuka agama : Ajaran yang di sampaikan melalui hasil pikiran manusia yang sifatnya terbatas.
·         Aliran Intelektualisme :  Berpusat dari akal/pikiran manusia. Sehingga diciptakanlah teknologi.Apapun yang bersumber dari dalam pikiran di anggap benar oleh aliran ini.
·         Aliran Gabungan : Antara Tuhan dan akal. Apa yang dapat di terima oleh akal budi akan dapat di terima oleh hati nurani. Itulah yang mendasari aliran ini.




Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik

Dalam mencapai tujuan di perlukan kiat-kiat dalam mencapai cita-cita atu keinginan sehingga tujuan dapat terwujud. Langkah-langkah yang dapat diikuti adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal : Apakah pandangan hidup kita sudah benar atau tidak?
2.       Mengerti : Apakah pandangam hidup yang kita jalani sudah sesuai dengan Pancasila atau belum dan pencapaiannya?
3.      Menghayati : Apakah kita sudah memahami arti hidup yang sesungguhnya?
4.      Menyakini : Kenyakinan kita terhadap terwujudnya keinginan?
5.      Mengabdi : Setelah terwujud kita harus menerapkannya di masyarakat

Sumber :

IBD : Manusia dan penderitaan

 

PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya

Contoh :
·        - Kehilangan keluarga
·        - Kekurangan materi
·        - Keguguran
·        - PHK dan sebagainya




SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.


Contoh :
 
1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.

2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.

3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.




KEKALUTAN MENTAL

Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  • Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  • Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  • Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani.
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

Contoh :
·         Narsisme   = mencintai diri secara berlebih
·         Autisme     = memliki dunia dan fantasinya sendiri tanpa menghiraukan keadaan orang lain
·         Fiksasi        = emosi pada diri sendiri
·         Regresi      = bertingkah seperti anak-anak
·         Proyeksi     = minder atau tidak percaya pada hal positif yang ada pada diri sendiri
·         Dsb..




PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun “Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi

            kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula. Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.

Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.

            kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaa ainnya.

Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
  • Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
  • Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
  • Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
  • Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.




PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. 

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut. Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut. Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi tertentu. 

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Contoh :
·         penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”, Salah satu contoh yang dialami oleh media massa adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap dimedia massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka alami. Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi keadaan tersebut


PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA 

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
  2. Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab tuhan . biasanya penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan dari tuhannya. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia dalam mengatasi penderitaan tersebut.
Akibat yang terjadi pada penderitaan yaitu jika penderitaan yang di alami seseorang atau banyak orang tidak dapat di atasi dengan hati nurani, maka kemungkinan besar akan berdampak pada emosi, dan hal buruk lainnya.

PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.

Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiann yaitu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

Sumber                                :